SKRIPTORIUM DI KOTA SOLOK

Surau Latiah

Surau Latiah terletak di daerah KTK (Kampai Tabu Karambia), Kota Solok. Menurut keterangan masyarakat setempat, begitu juga pewaris Surau Latiah, penamaan Surau Latiah karena di surau tersebut tempat latihan silat, jadi kata ‘Latiah’ merujuk kepada latihan. Namun, berdasarkan keterangan yang terdapat dalam manuskrip koleksi Surau Latiah, sepertinya daerah tempat surau tersebut berdiri memang bernama Latiah, tidak ada kaitannya dengan Latihan silat. Informasi tersebut dapat dilihat dari sebuah kolofon manuskrip koleksi Surau Latiah sebagai berikut

“Tuanku Sialahan balad Solok dār al-ma‘mūr Tabu makān Latiah (Tuanku Sialahan negeri Solok kampung yang makmur Tabu, tempat Latiah)”

Surah Latiah didirikan oleh Syekh Sialahan pada akhir abad 19. Syekh Sialahan bernama Husain Ibnu Mahmud hal ini diketehaui dari stempel yang ditemukan pada beberapa manuskrip di Surau Latiah, demikian juga informasi dari pewarisnya dan masyarakat setempat. Syekh Husain bin Mahmud disebut dengan nama Syekh Sialahan merupakan pernisbahan terhadap sebuah daerah di Tanah Datar, tempat ia belajar. Shayakh Sialahan juga pernah menuntut ilmu ke Pariaman dan terakhir kepada Syekh Aminullah yang merupakan cucu Syekh Supayang.
Shyakh Sialahan selain mengajarkan ilmu Agama, ia juga mengajarkan ilmu tasawuf dalam bentuk tarekat. Tarekat yang diajarkan oleh Syekh Sialahan adalah tarekat Naqsyabandiyah. Aktifitas suluk di Surau Latiah masih berjalan hingga tahun 2000, kemudian aktifitas ini terhenti karena tidak ada lagi penerusnya. Selain surau, Syekh Sialahan juga meninggalkan sebuah bangunan rumah gadang dengan bentuk Gajah Maram dan manuskrip. Terdapat 50 (lima puluh) bundel manuskrip yang terdiri dari: fikih, tasawuf, mantiq, tauhid, tafsir, hadis, dan gramatikal arab. Syekh Sialahan wafat pada tahun 1336 H / 1917 M dimakamkan di area Surau Latiah.